TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Investasi Bahlil Lahadalia enggan berkomentar soal kabar terbaru investasi Tesla milik Elon Musk di Indonesia. Bahlil menyerahkan urusan tersebut kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
"Nanti Tesla disalahkan tanya Pak Menko Marinves (Luhut), karena kita sudah bagi-bagi tugas, Pak Menko Marinves yang paling tahu," kata Bahlil usai rapat soal kendaraan listrik bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2022.
Menurut Bahlil, urusan investasi Tesla sekarang ditangani langsung oleh Luhut. Sedangkan, Bahlil dapat tugas untuk mengurus investasi Foxconn.
Sebelumnya, kabar pembangunan pabrik Tesla di Indonesia kembali muncul. Bloomberg, seperti dikutip Reuters melaporkan Tesla bakal segera meneken kontrak pembangunan pabrik di Indonesia dengan kapasitas 1 juta unit. Namun laporan Bloomberg tersebut itu tidak mencantumkan nama sumber atau unnamed source.
Hal itu kontan menarik perhatian CEO Tesla Inc. Elon Musk. Ia mengatakan media perlu berhati-hati dalam menulis artikel dengan mengutip 'sumber tanpa nama'.
"Please be cautious about writing articles citing 'unnamed sources', as they are frequently false," cuit Elon melalui akun Twitter pribadinya @elonmusk, Kamis, 12 Januari 2023.
Sementara itu, Luhut mengatakan negosiasi dengan Tesla masih berlangsung. Namun Luhut menolak memberikan informasi lebih lanjut dengan alasan menjaga kerahasiaan perjanjian. Tesla pun enggan menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters.
Berdasarkan laporan terbaru Reuters, pembicaraan Tesla dengan pemerintah Indonesia mencakup rencana fasilitas produksi dan untuk memfasilitasi rantai pasokan perusahaan. Tesla telah menandatangani kontrak senilai sekitar US$5 miliar untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia.
Elon Musk bulan lalu mengatakan Tesla bakal segera memilih lokasi "Gigafactory" atau pabrik raksasa barunya di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko utara, paling cepat Desember.